Dokumen tersebut membahas tentang 10 malaikat utama dan sifat-sifat mereka, serta 25 nabi dan rasul penting beserta 20 sifat wajib dan mustahil Allah. Malaikat utama meliputi Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Ridhuan dan Malek. Nabi dan rasul penting di antaranya Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad.Read less
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), malaikat adalah makhluk Allah yang taat, selalu zikir kepada-Nya, diciptakan dari cahaya, mempunyai tugas khusus dari Allah. Malaikat adalah bentuk jamak dari kata malakun yang artinya pengutusan. Dalam Islam disebutkan bahwa malaikat diciptakan dari cahaya.
Malaikat adalah ciptaan Allah SWT yang tidak memiliki keistimewaan rububiyah dan uluhiyah. Meski begitu Allah menciptakan malaikat untuk selalu taat kepada-Nya. Malaikat adalah satu-satunya mahluk yang paling yang taat kepada Allah. Salah satu tanda beriman kepada malaikat adalah meyakini keberadaannya, bahwa para malaikat ada, dan diciptakan oleh Allah SWT.
Wujud malaikat sebenarnya sudah dijelaskan oleh Allah SWT melalui firman-Nya dalam Al-Qur’an dan juga dijelaskan pada sebagian hadis. Malaikat memiliki jasad, sebagiannya ada yang memiliki dua sayap, ada yang tiga sayap, empat, bahkan ada yang lebih banyak dari itu. Hal ini seperti dijelaskan dalam Kitab Fathul Bari' dan dalam Alamul Malaikah oleh Syaikh Umar al-Asyqar dan Khatibul Minbariyah, D. Abdul Muhsin al-Qosim.
Allah SWT sudah menjelaskannya di dalam surat Fatir ayat 1 tentang sayap malaikat ini. Berikut surat Fatir ayat 1, yang artinya:
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Fatir: 1)
Sementara itu, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melihat malaikat Jibril memiliki 600 sayap. Jibril menampakkan wujudnya dengan enam ratus sayap antara masyriq (timur) dan maghrib (barat) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu elok dan rupawan, dan dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukzijat. Jadi sayap malaikat Jibril berjumlah 600 sayap.
Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang terbuat dari nur atau cahaya. Disebutkan dalam Al-Qur'an, Allah SWT memerintahkan manusia untuk beriman kepada malaikat.
Perintah beriman kepada malaikat termaktub dalam surah An Nisa ayat 136. Allah SWT berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ١٣٦
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya (Nabi Muhammad), Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab yang Dia turunkan sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir sungguh dia telah tersesat sangat jauh."
Dalam surah Al Baqarah ayat 285 Allah SWT juga berfirman,
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ٢٨٥
Artinya: "Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Mereka juga berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali."
Alasan Mengapa Harus Beriman kepada Malaikat
Mengutip buku Rukun Iman karya Hudarrohman, iman kepada malaikat artinya percaya terhadap adanya malaikat-malaikat Allah. Allah SWT mewajibkan manusia untuk beriman kepada malaikat meskipun tidak pernah melihatnya.
Alasan mengapa kita harus mengimani malaikat Allah SWT adalah karena beriman kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua dalam ajaran Islam. Malaikat memiliki sifat yang selalu patuh kepada Allah dan selalu bertasbih. Mereka juga tidak memiliki nafsu dan tidak pernah berbuat dosa.
Menurut buku Mengenal Malaikat-Malaikat Allah karya Nurul Ihsan, jika seseorang tidak mempercayai adanya malaikat Allah SWT, maka orang tersebut tidak dikatakan sebagai orang yang beriman atau mukmin.
Rukun iman sendiri berjumlah enam perkara dan semuanya merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan. Rasulullah SAW bersabda,
"Berimanlah kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul, kepada hari kemudian, dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk." (HR Muslim)
Nurul Ihsan menjelaskan lebih lanjut, ada tiga hal yang wajib kita imani tentang malaikat. Di antaranya kita harus mengimani keberadaan dan sifat para malaikat, mengimani malaikat yang sepuluh dan malaikat lainnya yang tidak termasuk dalam kelompok sepuluh, dan mengimani tugas-tugas para malaikat.
Dijelaskan dalam buku Rangkuman Ilmu Pendidikan Agama Islam oleh Tri Astuti, meskipun malaikat adalah makhluk yang tidak pernah melakukan maksiat, malaikat adalah makhluk yang paling takut pada azab Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadits yang berbunyi,
"Apabila Allah menentukan suatu keputusan di langit, maka semua malaikat sama-sama memukulkan sayapnya karena tunduk kepada firman Allah SWT, sehingga seperti bunyi-bunyian yang sangat nyaring. Sehingga apabila telah mereda rasa takut dalam hati mereka, maka mereka saling berbisik satu sama lain, 'Apakah yang diucapkan oleh Allah?' Maka jawab yang lain, 'Kebenaran, Dia adalah Maha Luhur lagi Maha besar."
Ada 10 nama malaikat yang wajib kita imani. Di antaranya Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan. Setiap malaikat mengemban tugasnya masing-masing, mulai dari menyampaikan wahyu, mengatur rezeki, hingga menanyai manusia di alam kubur.
Rukun iman terdiri dari enam perkara dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul, kepada hari kemudian, dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk, merupakan satu kesatuan utuh. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim.
"Berimanlah kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul, kepada hari kemudian, dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk." (HR. Muslim)
Ihsan menjelaskan tentang tiga hal mengapa kita harus mengimani malaikat Allah subhanahu wa taala. Diantaranya:
Pertama menurut Ihsan, keberadaan dan sifat para malaikat harus dipercayai.
Allah SWT dalam Al-Quran menyebutkan bahwa malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhan tidaklah merasa enggan menyembah-Nya, mentasbihkan-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-A'raf ayat 206.
Dalam buku berjudul Rangkuman Ilmu Pendidikan Agama Islam oleh Tri Astuti, dijelaskan bahwa meskipun malaikat adalah makhluk yang tidak pernah melakukan maksiat, mereka adalah makhluk yang paling takut pada azab Allah SWT.
Ketika Allah SWT menentukan suatu keputusan di langit, semua malaikat sama-sama memukulkan sayapnya karena tunduk kepada firman Allah SWT. Setelah rasa takut dalam hati mereka mereda, mereka saling berbisik satu sama lain tentang apa yang diucapkan oleh Allah SWT, dan menjawab bahwa kebenaran adalah Maha Luhur lagi Maha besar.